LAPORAN
PRAKTIKUM
ANALISIS
INSTRUMENTASI
PERCOBAAN
1
“PENGENALAN
ALAT SPEKTROFOTOMETER, CARA MENGOPERASIKAN, MATCHING
KUVET, DAN PEMBUATAN SPEKTRUM SERAPAN”
SELASA,
17 Mei 2016
Dosen
Pengampu Matakuliah:
1.
Dr.
Irma Kusumaningrum, S.Si, M.Si
2.
Dr.
Sc. Anugrah Ricky Wijaya, S.Si, M.Sc
Disusun
Oleh:
Irwan
Solihin (130332603268)
Off
G
UNIVERSITAS
NEGERI MALANG
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
LABORATORIUM
KIMIA ANALITIK
JURUSAN
KIMIA
2016
A. TUJUAN
Mengetahui komponen
utama spektrofotometer, cara mengoperasikan, cara melakukan matching kuvet, dan membuat spektrum
serapan.
B. DASAR TEORI
Spektrofotometri
merupakan metoda analisa didasarkan pada pengukuran serapan sinar monokromatis
oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombang spesifik. Dengan
menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dengan detector fototube.
Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban suatu
sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Prinsip kerja spektrofotometri
berdasarkan hukum Lambert Beer, bila cahaya
monokromatik (Io) melalui suatu media (larutan), maka sebagian cahaya tersebut
diserap (Ia), sebagian dipantulkan (Ir), dan sebagian lagi dipancarkan (It).
Besarnya
Ia oleh media tergantung pada kepekatan dan jenis media serta panjang media
yang
dilalui. Biasanya panjang media sudah tetap dalam suatu alat. (Adzhar, 2012)
Komponen utama
spektrofotometer prinsipnya dapat digambarkan seperti diagram blok sebagai
berikut:
·
Sumber sinar sebagai penyedia radiasi sinar (polikromatis)
(biasanya lampu wolfram).
·
Sistem monokromator: mengubah gelombang cahaya polikromatik
menjadi monokromatik.
·
kuvet: sebagai tempat menaruh larutan sampel dan
blanko ke dalam berkas cahaya spektrofotometer.
Kuvet harus memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut:
-Tidak berwarna sehingga dapat mentransmisikan semua cahaya.
-Permukaannya
secara optis harus benar-benar sejajar.
-Harus tahan (tidak bereaksi) dengan bahan-bahan kimia.
-Tidak boleh rapuh.
-Mempunyai bentuk (design) yang sederhana.
Kuvet biasanya terbuat dari kwars, plexigalass, kaca, plastic dengan bentuk tabung.
-Harus tahan (tidak bereaksi) dengan bahan-bahan kimia.
-Tidak boleh rapuh.
-Mempunyai bentuk (design) yang sederhana.
Kuvet biasanya terbuat dari kwars, plexigalass, kaca, plastic dengan bentuk tabung.
·
detektor: mengubah isyarat radiasi menjadi isyarat
listrik.
Syarat detektor:
-
Kepekaan yang tinggi.
- Perbandingan isyarat atau signal dengan bising tinggi.
- Respon konstan pada berbagai panjang gelombang.
- Waktu respon cepat dan signal minimum tanpa radiasi.
- Signal listrik yang dihasilkan harus sebanding dengan tenaga radiasi.
- Perbandingan isyarat atau signal dengan bising tinggi.
- Respon konstan pada berbagai panjang gelombang.
- Waktu respon cepat dan signal minimum tanpa radiasi.
- Signal listrik yang dihasilkan harus sebanding dengan tenaga radiasi.
·
read out: mengubah sinyal-sinyal listrik dari detektor
menjadi numerik yang dapat dibaca dalam bentuk & T atau absorbansi.
Alat akan mengukur nilai P dan Po dan melalui sistem prosesor, akan diubah menjadi
besaran transmitansi (T) dan absorbansi yang memiliki rumusan:
Sebelum dioperasikan, alat alat harus
dikalibrasi dahulu, yaitu dengan menentukan 0% T dan 100% T (diikuti petunjuk
alat).
Pada
pekerjaan analisis yang sesungguhnya, semestinya selalu diawli dengan melakukan
“matching” kuvet yang mempunyai
tujuan untuk mengetahui apakah kuvet yang digunakan mempunyai diameter (nilai
b) yang sama. Hal ini perlu dilakukan, karena menurut hukum Lambert-Beer, nilai
A berbanding lurus dengan nilai b dan C (konsentrasi larutan). Setelah
dilakukan matching kuvet pekerjaan
dilanjutkan dengan mengetahui spektrum serapan larutan yang dianalisis. Dari
spektrum serapan ini akan dapat diketahui panjang gelombang dimana zat
melakukan penyerapan maksimum (𝝺
maks). (Jordan, 2011)
C. ALAT DAN BAHAN
1.
Alat-alat
·
Spektrofotometer
·
Kuvet
·
Peralatan gelas lainnya
2.
Bahan
·
Larutan CoCl2
D.
CARA
KERJA
1. Kalibrasi
Mengikuti petunjuk alat
untuk mengkalibrasi 0% T dan 100% T dengan menggunakan akuades.
2. Matcing kuvet
a.
Disiapkan 3 kuvet.
b.
Disiapkan larutan CoCl2.
c.
Diatur posisi 0% T dan 100% T.
d.
Diukur % T larutan CoCl2
dengan menggunakan kuvet-kuvet yang disediakan. Tandai kuvet yang menghasilkan
% T yang sama.
3. Membuat Spektrum Serapan
a.
Disiapkan 2 kuvet ( hasil dari nomor 2),
satu kuvet diisi sebagai larutan blanko, sedangkan kuvet yang lain diisi
larutan CoCl2.
b.
Diukur % T larutan CoCl2
mulai panjang gelombang 500-540 nm dengan interval 5 nm.
c.
Dibuat spektrum serapannya di kertas
grafik (A vs 𝝺)
dan ditentukan panjang gelombangnya.
E.
DATA
PENGAMATAN
1.
Tuliskan secara singkat cara kalibrasi
alat spektrofotometer yang digunakan?
Kalibrasi yang dimaksud ini adalah
men-seting blank alat spektrofotometer, sebelum digunakan untuk analisis. Spektrofotometer
yang digunakan adalah spektrofotometer digital dengan merk GENESYS 20.
Cara kalibrasinya
adalah sebagai berikut:
1.
Dinyalakan alat spektrofotometer.
2.
Diisi kuvet dengan larutan blanko
(aquades).
3.
Disetting / diatur panjang gelombang
untuk dikalibrasi.
Keterangan: 0% T diukur
saat kuvet dalam keadaan kosong.
100% T
diukur saat kuvet dalam keadaan terisi larutan.
4.
Kuvet berisi blanko dimasukkan ke
spektrofotometer.
5.
Lalu ditekan tombol 0 ABS 100% T,
ditunggu sampai keluar “setting-blank”
(dalam bentuk teks).
2.
Berapa cm ukuran kuvet yang diperoleh?
Ukuran kuvet yang
diperoleh 1 cm.
3.
Warna larutan CoCl2
Merah jambu (pink)
Data
absorbansi larutan CoCl2 sebagai fungsi panjang gelombang:
No
|
𝝺
|
A
|
1.
|
500
|
0,534
|
2.
|
505
|
0,551
|
3.
|
510
|
0,570
|
4.
|
515
|
0,569
|
5.
|
520
|
0,552
|
6.
|
525
|
0,527
|
7.
|
530
|
0,490
|
8.
|
535
|
0,443
|
9.
|
540
|
0,389
|
F.
ANALISIS
DATA
Berikut
adalah kurva hasil absorbansi larutan CoCl2
Pada kurva tersebut, dapat diperoleh
lamda (panjang gelombang) maksimal dimana larutan CoCl2 mempunyai
serapan maksimal (A maks). Dapat diketahui dari hasil di atas,
bahwa 𝝺maks berada pada
panjang gelombang 515 nm dengan absorbansi 0,415. Spektrofotometer digunakan di atas
adalah spektrofotometer berkas tunggal. Adapun Spektrofotometer berkas ganda
lebih mahal harganya.
G.
DISKUSI/
PEMBAHASAN
Pada
percobaan ini, dilakukan pengenalan alat spektrofotometer, cara mengoperasikan,
matching kuvet, dan pembuatan
spektrum serapan. Alat spektrofotometer terdiri dari 2 macam, yaitu
spektrofotometer dengan berkas tunggal dan spektrofotometer berkas rangkap.
Alat spektrofotometer yang kami gunakan pada percobaan adalah spektrofotometer
berkas tunggal dengan merk GENESYS 20. Langkah pertama dilakukan adalah
mengkalibrasi alat spektrofotometer dan dilakukan matching kuvet. Caranya: Pertama, dihidupkan alat spektrofotometer,
ditunggu sampai keluar angka. Kemudian disetting / diatur panjang gelombang untuk
dikalibrasi. Pada percobaan yang dilakukan = 510 nm-0,0107 A. Tujuan dari
kalibrasi alat adalah:
- Agar
alat spektrofotometer dapat digunakan dengan baik (menghasilkan data yang
handal dan valid) dan awet.
- Untuk
mengetahui letak kesalahan atau kerusakan secara dini sehingga dapat
diperbaiki sebelum alat mengalami kerusakan berat.
Setelah
itu, disiapkan 4 kuvet, salah satu diisi larutan blanko (aquades), kuvet yang
lain diisi larutan CoCl2 (larutan berwarna pink) untuk matching kuvet. Matching
kuvet dilakukan untuk mengetahui apakah kuvet yang digunakan mempunyai diameter
(nilai b) yang sama. Hal ini perlu dilakukan, karena menurut hukum
Lambert-Beer, nilai A berbanding lurus dengan nilai b dan C (konsentrasi
larutan). Lalu, diletakkan blanko ke dalam alat, ditekan 0 ABS 100% T (Keterangan:
0% T diukur saat kuvet dalam keadaan kosong dan 100% T diukur saat kuvet dalam
keadaan terisi larutan). Kemudian ditunggu sampai keluar “setting-blank” (dalam bentuk teks). Selanjutnya, Larutan blanko
dikeluarkan, diganti dengan larutan CoCl2 dimasukkan ke dalam alat
dan dicatat nilai absorbansinya. Diulangi percobaan dengan memasukkan larutan
blanko kembali dan diganti dengan kuvet yang berisi larutan CoCl2
yang lain, dan seterusnya dan dicatat nilai absorbansinya. Setelah itu, dipilih
2 kuvet dengan nilai absorbansi yang sama. Jika sudah didapat 2 kuvet yang
sama, dari 2 kuvet tersebut, dipilih salah satu kuvet untuk diisi blanko
sedangkan yang satunya, tetap larutan CoCl2. Percobaan ini dilakukan
untuk membuat spektrum serapan. Fungsi dari spektrum serapan adalah untuk
mengetahui panjang gelombang saat zat
melakukan penyerapan panjang gelombang secara maksimal. Selanjutnya, diukur % T
larutan CoCl2 mulai panjang gelombang 500-540 nm dengan interval 5
nm. Lalu ditekan tombol 0 ABS 100% T, ditunggu sampai keluar “setting-blank” (dalam bentuk teks) dan
dicatat nilai absorbansinya. Terakhir, dibuat kurva data absorbansi vs panjang
gelombang.
Dari kurva yang
dihasilkan, dapat diperoleh lamda (panjang gelombang) maksimal dimana larutan CoCl2
mempunyai serapan maksimal (A maks). Diketahui bahwa 𝝺maks berada pada
panjang gelombang 515 nm dengan absorbansi 0,415.
Berikut
adalah gambar alat spektrofotometer yang kami gunakan (GENESYS 20).
Adapun
alat spektrofotometer Spectronic-20 model lama (manual)
yaitu spektrofotometer jarum dengan bahan gelas model kuvet seperti tabung
reaksi.
Contoh gambar kuvet yang kami
gunakan pada GENESYS 20 sebagai berikut dengan bahan dari plastik :
Keterangan: Cuvet berbentuk persegi panjang lebar
diameter ± 1 cm
H.
TUGAS
1.
Pada rumusan T= , kapan Anda memperoleh P dan Po?
2.
Mengapa harus dilakukan “matching” kuvet?
3.
Tuliskan bagian-bagian penting alat
spektrofotometer serta fungsi masing-masing. Termasuk jenis berkas tunggal atau rangkapkah spektrofotometer yang
Anda digunakan? Apa beda keduanya dan tuliskan keunggulan dan kelemahan
masing-masing?
4.
Apa fungsi spektrum serapan? Bagaimana
komentar Anda jika dalam suatu penelitian tidak dilakukan pembuatan spektrum
serapan suatu zat?
Jawaban Pertanyaaan
1.
P diperoleh pada saat cahaya/ energi
yang datang dapat melewati blanko (aquades), sedangkan Po diperoleh pada saat
cahaya/ energi yang datang melewati sampel.
2.
Matching
kuvet dilakukan untuk mengetahui apakah kuvet yang digunakan mempunyai diameter
(nilai b) yang sama. Hal ini perlu dilakukan, karena menurut hukum
Lambert-Beer, nilai A berbanding lurus dengan nilai b dan C (konsentrasi
larutan).
Hukum Lambert-Beer A=a.b.C
3.
Bagian-bagian penting alat
spektrofotometer:
·
Sumber sinar : sebagai
penyedia radiasi sinar (polikromatis) (biasanya lampu wolfram).
·
Sistem
monokromator: mengubah gelombang cahaya polikromatik menjadi
monokromatik.
·
kuvet: sebagai
tempat menaruh larutan sampel dan blanko ke dalam berkas cahaya
spektrofotometer.
·
detektor: mengubah
isyarat radiasi menjadi isyarat listrik.
·
read out: mengubah
sinyal-sinyal listrik dari detektor menjadi numerik yang dapat dibaca dalam
bentuk & T atau absorbansi.
Alat spektrofotometer yang kami gunakan termasuk jenis
spektofotometer berkas tunggal.
Perbedaan:
Spektrofotometer
berkas tunggal
|
Spektrofotometer
berkas rangkap
|
Penentuan
spektrum serapan secara manual, sehingga boros waktu
|
>>Secara
otomatis, sehingga hemat waktu.
|
Harga
lebih murah
|
Lebih
mahal
|
Baik untuk
analisa kualitatif
|
Baik untuk
analisa kuantitatif, karena lebih akurat.
|
4. Fungsi
dari spektrum serapan adalah untuk mengetahui
panjang gelombang saat zat melakukan penyerapan panjang gelombang secara
maksimal. Jika dalam percobaan tidak dilakukan pembuatan spektrum serapan, maka
kita tidak dapat mengetahui 𝝺
maksimal,
sehingga tidak terjadi penyerapan maksimum zat karena konsentrasi zat yang
diperoleh tidak mendekati sebenarnya.
I.
KESIMPULAN
Kesimpulan dari percobaan ini
adalah:
-
Bagian penting dari alat
spektrofotometer adalah sumber sinar, sistem monokromator, kuvet, detektor, dan
readout.
-
Sebelum mengoperasikan alat
spektrofotometer, alat harus dikalibrasi dahulu, dan melakukan matching kuvet.
-
Tujuan dibuat spektrum serapan untuk
mengetahui panjang gelombang saat zat melakukan penyerapan panjang gelombang
secara maksimal.
-
𝝺maks
yang diperoleh pada percobaan adalah 415 nm dengan absorbansi 0,415.
J.
DAFTAR
PUSTAKA